Sunday, February 12, 2017

Love Letter to You


Jika Bukan Kamu

Ayang kamu mau baca tulisan ku ga. Aku tulis tahun 2012. Cerita pendek. Tapi entah kok sepertinya jadi doa buat aku. Judulnya "iya aku dilamar"

 Iya Aku Dilamar

Aku kaget
Seseorang itu datang..
Dia ingin kembali merajut cinta denganku
Percintaannya dengan yang sebelumnya kandas begitu saja.
Dan dia merasa akulah wanita yang selama ini dia cari.
Dia ingin menjadikanku sebagai labuhannya yang terakhir 
Dia bilang, "Menikahlah denganku"

Aku dilamar bukan..? Gumamku dalam hati
Senangnya
Tapi tunggu, aku belum minta petunjuk sama Allah
Aku belum istikhoroh
Dan akhirnya aku putuskan untuk ta'aruf dulu.

"Ngomong-ngomong, persiapan menikah kamu apa?" aku tanya 

Dia jawab, "Oh aku sekarang udah kerja, gaji aku 5 juta sebulan"

Aku tanya lagi, "trus apa lagi?"

"trus aku juga rencana nyicil rumah bulan depan.", jawabanya bangga

"Kalo persiapan mental?" Aku selidik lagi

"Kalo mental sih siap... makanya aku berani lamar kamu" sambil snyum

Aku masih penasaran, "kalo pengetahuan sebagai calon imam gimana?"

"Hmm apa ya? Ga ada sih.. paling gitu-gitu aja..., yahh aku rencananya sih sambil jalan aja. Emang kenapa gtu?"

Aku jawab, "Gapapa kok. namanya juga ta'aruf. pasti pengen tau dong visi dan misi kamu seputaran menikah. "

Dia senyum, "Ohh.. iya gpp kok. Pokoknya aku jamin kamu ga bakal ksusahan nantinya. Kamu pengen beli apa, aku beliin, aku akan selalu manjain kamu, karena aku sayang kamu."

Aku senyum aja denger jawabannya
Tapi aku ga puas, aku pengen tanya lebih lagi. 

"Kenapa? ko kayaknya muka kamu gak puas?" dia bisa membaca raut muka aku

"Hehe iya sih? pengen tanya lagi.. "

Dia cuma senyum.

"hmm tujuan kamu nikah tu apa sih?" langsung keluar penasaranku

"hmmm apa ya?.............." 

Dia diam lama sekali.. cuma jawab apa ya dan apa ya?,
"ya apa? masa gak tau"
Ergghhhh

"Hmmm bentar.... aku pikir dulu.", kilah dia.

Aku tunggu 5 menit. dan seperti biasa, dia cuma bisa diam. 
"Yaudah deh ga usah dijawab. oia kamu tau hak dan kewajiban kamu sebagai suami gak?

"Hmm aku akan bahagiakan kamu pokoknya"

"Hmm.. kamu tau rukun sholat apa aja?"

"...... Duh aku lupa sayang, nanti aku cari tau deh. Kan banyak" 

"Aku jadi ga yakin sama kamu..."

"Loh kenapa? aku kan cuma belum jawab aja. aku harus susun kalimat dulu. Eh apaan sih kamu? Ko jd tanya jawab ginian sih? kan ga ada ujian nikahnya. Intinya sih jalanin seperti pasangan lain aja sayang.."

"Hmm semakin ga yakin..". Aku jadi males jadinya

"Loh kenapa jadi ga yakin, aku pokoknya jamin semua keuangan kamu. Oia asal kamu tau, cintaku ke kamu, gak pernah berubah. Walaupun dulu aku sempet sama orang lain, tapi semua kenangan kamu aku masih simpan. Semenjak aku putus dengan mantan aku, aku sebenernya ingin kembali sama kamu. Karena kamu selalu dalam pikiran aku", dia berusaha mengambil hatiku.

"hehe masa sih?" Aku pura-pura gak percaya.

"iya bener! Kalau kamu mau aku sekarang lamar ke papah, aku akan lamar sekarang juga", yakinnya lagi

Dalam hati, Widihhhh.. Heboh bener. Ini sih ga usah istikhoroh 
"Hmmm sebelumnya makasih. tapi bukan itu aja yang aku butuhkan dari pernikahan. Aku rasa spertinya gak perlu kita lanjutkan ta'aruf kita"

"Loh! Ko kamu gitu? Emang kamu butuh apa? Aku kurang mobil ya? Kalo Mobil aku udah ada."

Aku ngegeleng. Bukan. Bukan itu.

"Terus apa? Kasih tau aku. Aku sayang kamu. Aku janji ga akan ngelarang kamu apapun. Aku gak bakal marahin kamu. Pokoknya kamu aku jamin bahagia!"

Nah loh, gak ngelarang?? Buset dahh... gak marahin juga?? 
"Iya makasih. Tapi sayang banget. semua penjelasan kamu, semakin membuat aku yakin, kalau kamu itu bukan yang aku butuhkan."

"Aku ga ngerti! Mau kamu apa lagi? Emang kamu ngerasa kurang? kalau kurang nanti aku cari lagi"

"Hehe engga usah. cukup. Aku rasa gak perlu. Aku yakin kamu akan dapat yang lebih baik dari aku"

"Yang terbaik itu kamu. Aku janji akan buat hidup kamu bahagia"

"Kamu itu dari dulu ga berubah, kamu selalu pengen bikin aku bahagia."

"Nah itu kamu tau!"

"Iya. Memang."

"Kalau gitu, kita nikah ya!"

"Enggak. Aku ga mau"

"Aneh kamu!"

"Iya. Maaf ya" Aku cuma bisa ngegeleng kepala. 


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mungkin aku adalah satu dari sekian banyak orang yang akan dibilang bodoh. Tapi gapapa. Daripada ta'aruf ini berlanjut sampai jenjang yang lebih tinggi lagi. Mending aku akhiri. Toh aku udah yakin.

Kamu tidak tau tujuan kamu menikah. Kamu tidak tau apa hak dan kewajibanmu sebagai calon suami. Bagaimana engkau juga tau tentang apa hak dan kewajibanku sebagai calon istri. 

Pernikahan bukanlah soal malam pertama. pemenuhan kebutuhan materi. tapi pernikahan jauh lebih agung dari itu.
Pernikahan seharusnya dilandaskan kepada Allah SWT. Bagaimana nanti agar kamu dan aku bersatu akan semakin cinta kepada Sang Pencipta. 

Kamu akan jadi pemimpin sayang. Kamu akan mengarahkan keluargamu kearah yang lebih baik.
Bila aku salah, kamu akan menasihatiku. Bila aku lupa, kamu juga akan mengingatkanku. 
Tapi apa jadinya kalau kamu tidak akan pernah memarahiku?
Apa yang hendak kamu pimpin? Tanggung jawabmu besar wahai calon suamiku. Kelak akan dipertanggungjawabkan oleh Allah SWT. Tapi apa yang akan kamu arahkan ketika tujuan menikah saja kamu tidak tau.

Aku bukan menginginkan seseorang yang sempurna. Tetapi kalau hanya pengetahuan tentang sholat saja kamu tidak tau, mau dibawa kemana nanti rumah tangga kita?

Aku gak butuh seseorang yang selalu memanjakanku. karena aku takut akan lalai padamu. padahal seharusnya aku yang melayanimu (karenaNya)
aku gak butuh seseorang yang selalu mengiyakan kemauanku. karena aku takut akan lalai padamu. padahal seharusnya aku taat padamu (karenaNya)

wahai calon suamiku. sungguh. jangan kau gelapkan matamu dengan materi yang kamu miliki.
tapi terangilah dengan ilmu yang kamu miliki.
jadikan aku sebagai teman hidupmu yang selalu menemanimu, menopangmu dalam segala keadaan.

Wahai calon suamiku. sungguh. jangan kau nomer satukanku diatas cintaNya.
aku hanya ingin kamu yang akan meletakkanku pada posisi ke empat di hatimu setelah Allah, Rasulullah dan orang tua. 
aku hanya ingin kamu yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukNya.
aku hanya ingin kamu yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akanNya dan memiliki keinginan untuk menauladani sifat-sifat AgungNya
aku hanya ingin kamu yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa kamu hidup, sehingga hidupmu tidaklah sia- sia.
aku hanya ingin kamu yang memiliki hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.
aku hanya ingin kamu yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
aku hanya ingin kamu yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
aku hanya ingin kamu yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.
aku hanya ingin kamu yang menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
aku hanya ingin kamu yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disebelahmu.
aku hanya ingin kamu yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhmu.
aku hanya ingin kamu yang membutuhkan doaku untuk kehidupanmu.
aku hanya ingin kamu yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihanmu.
aku hanya ingin kamu yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupmu menjadi sempurna.

karena hanya kamulah yang aku tunggu wahai calon suamiku ayah dari anak anakku.
(Sebuah surat untuk kamu yang blm aku tau siapa namanya)

Ayang udah baca belum?
Karena jujur aja kamu tuh kayak jelmaan dalam cerita pendek itu.
Tapi kadang juga kamu nyebelin nya luar biasa.
Pengen nabok kamu. Naboknya pake kasih sayang ko.
Iihhiww... Icikiwir 😍😍

Jangan kaget kalau akunya gini ya. Nanti ga aku masakin lagi (lah ngancem).Hihi engga lah.

Hmm..intinya Aku cuma pengen bilang, kalau aku sayang kamu selamanya karena Allah.
Jika bukan kamu yang Allah takdirkan bersamaku, aku ga akan pernah merasa jatuh cinta setiap harinya.



Loph u teu euren eureun
Your wife nu oke tea





No comments: