Sunday, January 29, 2017

GELAS KOSONG (nhw#1)

Gelas Kosong merupakan judul untuk tugas NHW 1 materi dalam kelas matrikulasi IIP batch 3 wilayah Bogor 2

 Nama saya Putri Karunia Kusumawardani. Usia 29 tahun.


Sudah menikah namun belum memiliki anak. Hanya ingin bercerita sejenak. Banyak cabang ilmu di dunia yang menarik untuk dipelajari. Saya suka ilmu marketing, saya suka ilmu tata ruang, juga tata busana. Tetapi yang paling utama harus dan suka saya pelajari adalah Ilmu agama Islam tentang salah satunya bagaimana menjadi istri yang menyenangkan suami dan ibu yang membahagiakan untuk anak-anak saya kelak.


 Hal terbesar yang memotivasi saya untuk mendalami ilmu tersebut , adalah  TUJUAN SAYA DICIPTAKAN OLEH SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA ALLAH. Kita diciptakan oleh Allah SWT semata-mata hanya untuk beribadah kepadaNya. Namun sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat. Bagaimana menggabungkan semua cabang-cabang ilmu dengan tujuan hidup saya didunia. Dalam islam hampir semua ilmu dijelaskan secara detail. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tata cara sholat, membersihkan tubuh,berhias di cermin, muamalah, hubungan suami istri, mendidik anak, bertetangga, bahkan memandang langit juga ada ilmunya.


 Seorang ibu adalah madrasah untuk anak-anaknya, dan sebagai calon ibu yang minim ilmu, Alhamdulillah belum dikarunia anak. Jadi saya cukup banyak waktu untuk mencari ilmu. Sehari-hari saya disibukkan dengan kegiatan rumah tangga seperti istri pada umumnya. Namun saya juga menambah added value dalam diri saya, yaitu sebagai produsen khimar dan Cadar untuk muslimah. Produksi tersebut dilakukan dirumah dan dilingkungan rumah. Sehingga saya tidak bisa jauh-jauh dengan kegiatan di rumah. Untuk mengatasi itu saya lebih memilih mencari ilmu kepada ustadzah/istri ulama yang kompeten di bidangnya. Saya rutin mendengar rekaman majelis ilmu ustadzah Halimah Alaydrus. Beliau terkenal sangat bagus dalam menyampaikan kisah kisah wanita sholehah bidadari dunia dan ilmu tentang pendidikan istri dan mendidik anak. Namun saya juga mencari ilmu parenting melalui lembaga formal, yaitu dengan mengambil D2 di PGTK Tadika Puri. Untuk rencana mendatang saya akan mengaplikasikannya kepada anak anak saya kelak. Saya ingin anak saya menjadi muslim-muslimah yang paham untuk apa dia ciptakan oleh Allah SWT. Ilmu agama adalah hal yang harus menjadi pondasi hidupnya. Bagaimana mungkin anak saya kelak akan paham tentang agama Islam jika ibunya tidak paham hal tersebut. In sya Allah strategi strategi tersebut dapat saya terapkan agar dapat memenuhi diri saya dengan ilmu ilmu yang mumpuni.



 Saya sadar saya orangnya lumayan sulit dikasih tau. Tapi suami saya selalu mensupport saya agar terus mengamalkan adab sebelum berilmu. Beliau selalu bilang jadilah gelas kosong. Kenapa harus gelas kosong. Kenapa tidak isi sebagian. Menjadi GELAS KOSONG akan membuat kita menerima ilmu tanpa ada penolakan. Sedangkan jika gelas setengah isi maka tidak bisa menerima ilmu semua. Merendahkan diri ketika menuntut ilmu. Jangan ada rasa lebih tau. Lebih paham. Atau kesombongan sebelum belajar. Hal hal negatif inilah yang akan menghambat ilmu yang akan diserap.  Selain itu saya dibimbing agar terus sholat 5 waktu tepat waktu. Istighfar dan sholawat sepanjang hari. Karena jika didalam diri kita banyak penyakit hati atau hal hal negatif akan menyulitkan diri kita untuk menerima ilmu. Seperti halnya cahaya yang akan melewati hijab. Tentu tidak akan bisa utuh masuk atau bahkan tertolak semua. Seperti itulah diri kita jika menuntut ilmu jika hal hal negatif masih ada didalam diri.